MEMAHAMI KEGUNAAN TANATOLOGI


Dalam kedokteran Forensik terdapat disiplin ilmu yang mempelajari hal yang berkaitan dengan dengan proses kematian yaitu Tanatologi. Tanalogi sendiri berasal dari bahasa Yunani, thanatos ( sesuatu yang berkaitan dengan kematian ) dan logos ( ilmu ). Dengan kata lain Tanatologi adalah bagian dari ilmu kedokteran Forensik yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.






Dalam Tanatologi terdapat istilah mengenai hal kematian yaitu mati somatic ( mati klinis ), mati suri, mati seluler, mati serebral dan mati otak ( mati batang otak ).





Mati somatic ( mati klinis ) diakibatkan berhentinya ketiga system kehidupan seperti susunan saraf pusat, system kardiovaskular dan sistem pernafasan yang tetao. Hal ini ditandai dengan EEG mendatar, nadi tidak dapat diraba, tidak ada denyut jantung, suara nafas dan gerak pernafasan tidak ada.





Mati suri ( suspended animation, apparent death ) yaitu terjadi karena sistem kehidupan yang ditentukan dengan alat kedokteran sederhana. Mati suri sering ditemukan pada kasus keracunan obat tidur, tersengat aliran listrik dan tenggelam.





Mati seluler ( mati molekuler ) adalah kematian organ atau jaringan tubuh yang terjadi beberapa saat setelah kematian somatis. Sebagai illustrasi bahwa susunan saraf pusat mengalami mati seluler dalam jangka waktu 4 menit akan mengalami mati seluler setelah 4 jam, dilatasi pupil masih terjadi pada pemberian adrenalin 0,1 % atau penyuntikan sulfas atropine 1 % kedalam kamera okuli anterior, pemberian pilokarpin 1 % atau fisostigmin 0,5 % akan mengakibatkan miosis hingga 20 jam pasca mati. Kulit masih bisa berkeringat lebih dari 8 jam pasca mati dengan cara menyuntikkan subkutan pilokarpin 2 % atau asetilkolin 20 % ; spermatozoa masih dapat bertahan hidup hingga beberapa hari dalam epididimis ; kornea masih dapat ditransplantasikan dan darah masih dapat dipakai untuk tranfusi sampai 6 jam pasca mati.





Mati serebral adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang irreversible kecuali pada batang otak dan serebelum, sedangkan pada kedua sistem lainnya yaitu sistem pernafasan dan kardiovaskular masih berfungsi dengan bantuan alat.





Mati otak ( mati batang otak ) yaitu terjadinya kerusakan pada seluruh isi neuronal intracranial yang irreversible termasuk pada batang otak dan serebelum. Apabila telah diketahui mati otak ( mati batang otak ) maka secara keseluruhan orang tersebut tidak dapat dinyatakan hidup lagi, sehingga proses alat Bantu pun dapat dihentikan.





Kematian merupakan proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang berupa tanda kematian, yaitu reaksi perubahan yang terjadi pada tubuh mayat. Perubahan itu dapat terjadi lebih awal pada saat meninggal atau beberapa menit kemudian, diantaranya kerja jantung dan peredaran darah terhenti, refleks cahaya dan kornea mata menghilang, kulit pucat dan relaksasi otot. Setelah beberapa waktu maka akan terjadi perubahan pasca mati. Tanda pasti kematian tersebut berupa lebam mayat ( hipostatis atau lividitas pasca mati ), kaku mayat ( rigor mortis ), penurunan suhu tubuh, pembusukan, mumifikasi dan adiposera.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Anda meninggalkan komentar, saran dan kritik setelah membaca tulisan ini. Thanx bgt.

 
 
 

Archives

Gabung di Facebook

Posting Terbaru

Followers

Komentar Terbaru